Apakah Blogger = Jurnalis?

| | Comments (48)
blogger-journalist.jpg
“Freedom is just Chaos, with better lighting” —Alan Dean Foster Beberapa jurnalis Indonesia ngeblog dan menggunakan blognya sebagai media pribadi seperti Atta, Roi, Saljudiparis, Hera, Dodi, Windede untuk menyebut beberapa diantaranya.
Ridwan Sanjaya dan Budi Putra juga rajin memposting kembali tulisan mereka di media ke blog milik mereka sehingga dapat diakses online.
Sedang jurnalis yang lebih senior seperti Farid Gaban dan Andreas Harsono juga memiliki Blog. Mas Yosef Ardi dengan Indonesia Today-nya adalah fenomena lain lagi. Di blog-nya, hampir tiap hari, dapat ditemukan posting baru tentang dunia bisnis dan politik Indonesia, dengan kekayaan informasi menyaingi atau bahkan lebih dari media tradisional.
Di sisi lain, ada juga blogger yang kemudian postingnya di republish di media, seperti Pak Priyadi dan Mas Amal dengan Direktif-nya yang dapat ditemukan tulisannya di Detikinet.
Blogger lain yang menurut saya tidak kalah dalam soal menulis dan melaporkan diantaranya seperti Jay, Imponk dan Hericz dengan posting-posting yang kaya informasi, bahkan sering menjadi rujukan layaknya seorang jurnalis profesional
Blogger yang jadi jurnalis. Jurnalis yang ngeblog.
Tidak semua blogger adalah jurnalis dan tidak semua jurnalis adalah blogger.
DAN tidak semua jurnalis yang punya blog, ngeblog. Sebagian hanya memindahkan (atau mengkoleksi) tulisan mereka saja di blog tersebut.
Walaupun begitu, mungkin ga salah kalo ada bagian yang bertindihan antara apa yang Jurnalis lakukan dan apa yang dilakukan oleh Blogger. (Apalagi jurnalis berasal dari kata latin diurnalis yang artinya daily atau pembuat jurnal? blogger dong hehe)
Yang membedakan tentu Jurnalis dibayar untuk menulis dan melaporkan. Sedang blogging (minimal sampe sekarang) masih merupakan labour of love tanpa imbalan materi. Jurnalis juga punya perlindungan hukum dan kejelasan hak serta kewajiban yang lebih jelas.
Walaupun begitu blogger punya kebebasan untuk menulis hanya yang kita mau dan kita suka, tanpa tanggung jawab melayani audiens atau pemasang iklan manapun. Kemerdekaan yang mana tentu tidak dimiliki oleh para jurnalis yang bekerja pada sebuah media.
Blogger juga, khususnya di Indonesia masih bertanya dan meraba aturan dan kelaziman yang bisa dilakukan, terutama tentang mahluk belum jelas yang namanya kebebasan bereskpresi.

Saya sendiri bukan seorang jurnalis dan belum pernah berprofesi jadi seorang jurnalis, walau selalu ikut dalam media sekolah, Majalah 3 waktu di SMA 3 Bandung dan Boulevard ITB saat di kampus dulu. Tapi jangan cari tulisan saya dulu disana, rasanya ga ada hehe.
Reporting rasanya kurang cocok buat saya, kalaupun ada cita-cita yang ingin dicapai yaitu jadi kolumnis tetap, seperti Goenawan Mohamad, almarhum Umar Kayam atau ya, Carrie Bradshaw :p
Karena tidak pernah jadi jurnalis itu maka saya jadi tertarik ingin tahu, apa yang dipikirkan oleh para jurnalis tentang blog.

Kebetulan, 3 hari kedepan, dari Rabu (19 April) minggu ini hingga Jumat (21 April) saya mendapat undangan untuk hadir di Conference on Free Expression in Asian Cyberspace, di Manila, Filipina.
Konferensi yang diselenggarakan oleh Southeast Asian Press Alliance (SEAPA) yang judul lengkapnya: “Free Expression in Asian Cyberspace: A Conference of Asian Bloggers, Podcasters, and Online News Providers” ini dari program acaranya dijadwalkan akan membicarakan tentang kasus dan pengalaman kebebasan berekspresi di negara-negara Asia, hak dan kewajiban media online (blogger termasuk?) juga Technical Workshop yang berkaitan dengan isu diatas.
Kebetulan saya ketemu dengan direktur dari SEAPA yg berkedudukan di Bangkok ini saat Global Voice Summit di London, Desember kemarin. Dan atas rekomendasi dari Global Voice juga, jadinya dapat undangan dengan tanggungan tiket dan akomodasi selama di Manila.
SEAPA sendiri didirikan oleh 5 organisasi jurnalis di Asia Tenggara, 2 diantaranya dari Indonesia yaitu The Alliance of Independent Journalists (AJI) dan The Institute for Studies on Free Flow of Information (ISAI). Semoga nanti bisa ketemu dengan orang Indonesia yang lain, yg berangkat dari Indonesia. :)
Konferensinya sendiri akan dilakukan di gedung pertemuan Asian Institute of Management di Makati, Metro Manila.
Mudah-mudahan ketika pulang nanti banyak informasi, pengalaman, ilmu dan tekhnik baru tentang jurnalisme yang bisa dibagi dan digunakan oleh para blogger, khususnya blogger Indonesia.
Atau minimal foto-foto deh hehehe.
 

+ / -



KORAN KECIK - Plus Minus, merupakan lembaga kontrol sosial dan wahana komunikasi yang menjalankan fungsinya sesuai dengan perundangan-undangan (UU.40/99).

Karya Jurnalistik (surat kabar) dengan semangat kedaerahannya (spirit glokalisasi) yang dibuat WONG PENDOPO ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah, demi mewujudkan masyarakat PALI bermartabat.

Redaksi : Jl. Gang Masjid No. 24 Pasar Bhayangkara Talang ubi Pendopo - Muara Enim 31211

Telp./Faks: (0713) 390001 -- email:
skuplusminus@yahoo.co.id

COVER

COVER
Edisi Tak Aksi Tak Dikasih

NAK LAGI ?

Pesan, lalu kami akan antar (koran) SKU PLUSMINUS ke alamat tujuan.
Hubungi: Bagian Iklan dan Pemasaran (0713) 390001


Nabila Foto Studio

Bikin Banner

Bikin Banner

Redaksi Plusminus Vol.1

Niage Pleez

Niage Pleez
Sinar Jaya

Bagaimana pendapat anda tentang keberadaan wartawan yang menjalankan fungsinya sebagai Lembaga Kontrol di wilayah anda?

KAYAU : Membantu anda mencari konten yang mungkin anda butuhkan..